welcome my blog

Senin, 30 Juni 2014

"MAKALAH" PARTISIPASI PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014


UNIVERTSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PARTISIPASI PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014

Disusun Oleh :
Nama   : DWI WINANTO PUTRO NUGROHO
NPM    : 32112313
Jurusan : MANAJEMEN INFORMATIKA

JAKARTA
2014








KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada Allah STW, yang karena bimbingannyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah berjudul “PARTISIPASI PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014”


Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua
  



  Jakarta,29-04-2014
    "Dwi winanto"




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN LANDASAN PUSTAKA........
BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN............
BAB 4 PENUTUP DAN SARAN...................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 




 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
          Pemilu (Pemilihan Umum) sering disebut sebagai pesta Demokrasi yang  dilakukan sebuah  Negara. Dalam sebuah Negara yang menganut paham Demokrasi, Pemilu menjadi kunci terciptanya demokrasi.
Sistem  demokrasi diindonesia ini dikenal dengan nama Pemilihan Umum (Pemilu).
Pemilu di Indonesia  dilakukan  dengan rentang waktu 5 tahun sekali dan di selenggarakan oleh suatu komisi  independent, di kenal dengan nama Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai mana tercantum dalam pasal 15 (ayat 1) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2003 tentang pemilihan umum yang menjelaskan bahwa “Pemilu di selenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri’.
Dari beberapa penyelenggaraan pemilu cenderung masyarakat yang sudah mendapat hak memilih dalam pemilihan calon legislatif  merasa tidak ingin datang untuk untuk memilih atau bisa disebut golput (golongan putih).
Berdasarkan paparan pada latar belakang di atas, maka ditemukan beberapa
gejala permasalahan diantaranya :
1. Pemilih enggan datang ke TPS karena tidak mengetahui siapa yang akan dipilih.
2.pemilih tidak senang dengan caleg dikarenakan banyak para caleg pada periode sebelumnya tidak  menenpati janji seakan pemilih menggangap tidak sesuai.
3. pemilih tidak mengetahui tata cara memilih terutama pemilih pemula.




Dari gejala-gejala yang disebutkan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul :
“KURANGNYA ANTUSIAS MASYARAKAT DALAM PESTA DEMOKRASI PEMILU LEGISLATIF TAHUN2014” (Studi Kasus Kelurahan Menteng atas TPS 010)”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan hal ini rumusan masalah dalam Penulisan ini adalah:
1.2.1 “Sejauh mana antusias warga yang memilih di kelurahan menteng atas TPS 010 dalam pemilihan legislatif tahun 2014”
          (Studi Kasus Kelurahan Menteng atas TPS 010)
1.2.2” Mengapa warga yang memilih di kelurahan menteng atas TPS 010  kurang antusias dalam pemilihan legislatif tahun 2014”     (Studi Kasus Kelurahan Menteng atas TPS 010)
1.3.  Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan penelitian
        Penelitian ini bertujuan untuk :
        a. Mengerahui sejauhmana antusias warga yang memilih dalam pemilihan legislatif tahun 2014 dikelurahan menteng atas TPS 010(Studi Kasus Kelurahan Menteng atas TPS 010)
         b.Mengetahui kenapa dalam pemilihan legislatif tahun 2014 kurang antusias dikelurahan menteng atas TPS010 (Studi Kasus Kelurahan Menteng atas TPS 010)





1.3.2 Kegunaan Penelitian
        Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai :
    a. Untuk memberi wawasan masyarakat atau pemahanan tentang pengaruhnya partisipasi dalam Pemilu legislatif tahun 2014 dikelurahan menteng atas TPS 010 (Studi Kasus Kelurahan Menteng atas TPS 010)
    b.Sebagai kontribusi bagi pemerintah untuk mengkampayekan peran masyarakat dalam pemilihan legislatif tahun 2014.
    c.Melengkapi tugas untuk memenuhi nilai pendidikan kewarganegaraan yang diberikan oleh dosen.

1.4 Metode Penelitian
   1.4.1 Jenis Penelitian
           Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan meminta data langsung   kepada tempat pemungutan suara dalam hal ini kami ambil data dari TPS 010 , data yang kami terima adalah sudah pendataan hasil akhir dalam hal ini data berita acara.
1.4.2 Lokasi Penelitian
            Kelurahan Menteng Atas , Kecamatan Setiabudi , Jakarta Selatan (TPS 010)
1.4.3 Responden
        a. Populasi
            Menurut Nawawi (2007:150) “Populasi adalah keseluruhan obyek yang dapat terdiri dari manusia, benda benda, hewan, tumbuh tumbuhan sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu enulisan”.



           Sesuai dengan pendapat diatas, maka populasi dalam penulisan ini adalah meliputi masyarakat menteng atas pada TPS 010 di kota Jakarta Selatan.
1.4.4 Jenis Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data :
a.Data Sekunder

1.4.5.  Teknik dan Alat Pengumpulan Data.
         Agar data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dapat mudah diperoleh,
maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a.  Teknik Observasi
1.4.6.  Teknik Analisa Data.
Analisa data dilakukan secara deskriptif kuantitatif.










BAB II
LANDASAN TEORI ATAU TINJAUAN PUSTAKA
2.1.    Kerangka Teoritis.
2.1.1. Prilaku/Sikap.
         Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan,berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dansebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksudperilaku anusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yangdiamati angsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak  luar(Notoatmodjo, 003:34)
         Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003:43)
1.  Perilaku tertutup (convert behavior)
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
terselubung atau tertutup(convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus
ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan
sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan
belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
2.  Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau
terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk
tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh
orang lain.
2.1.2. Pendidikan Politik
Istilah pendidikan politik dalam Bahasa Inggris sering
disamakan dengan istilah political sucialization. Oleh karena itu, dengan
menggunakan istilah political sosialization banyak yang mensinonimkan
istilah pendidikan politik dengan istilah Sosialisasi Politik. Dengan kata
lain, sosialisasi politik adalah pendidikan politik dalam arti sempit.
Menurut Surbakti, dalam memberikan pengertian tentang
pendidikan politik harus dijelaskan terlebih dahulu mengenai sosialisasi
politik. Surbakti (1999:117) berpendapat bahwa:
Sosialisasi politik dibagi dua yaitu pendidikan politik dan
indoktrinasi politik. Pendidikan politik merupakan suatu proses
dialogik diantara pemberi dan penerima pesan. Melalui proses ini
para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai,
norma-norma, dan simbol-simbol politik negaranya dari berbagai
pihak dalam sistem politik seperti sekolah, pemerintah, dan partai
politik.
Pendapat di atas secara tersirat menyatakan bahwa pendidikan
politik merupakan bagian dari sosialisasi politik.
2.1.3. Partisipasi Politik
Pendapat Surbakti (1999:140) memberikan pengertian partisipasi
politik ialah segala keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan
segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi  hidupnya.
Kemudian Menurut Budiardjo (2008:367) menyebutkan bahwa ;
“Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok
orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara
lain seperti memilih pimpinan negara dan secara langsung atau
tidak langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah.”
2.1.4 Tinjauan Yuridis
2.1.4.1. Pemilih Pemula
Dasar hukum pemilih pemula untuk menjadi pemilih dalam
Pemilu legislatif Provinsi DKI JAKARTA dalam hal ini warga menteng atas kelurahan menteng atas (TPS010) adalah sesuai pasal 19 ayat 1
Undang-Undang Nomor  10 tahun 2008  tentang pemilihan umum, adalah
“Warga Negara Indonesia  yang pada hari pemungutan suara telah genap
berumur 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin mempunyai hak
memilih”dan Pasal 19 ayat 2, “Warga Negara Indonesia  sebagaimana
dimaksud pada pasal 19 ayat 1 didaftar oleh penyelenggara Pemilu dalam
daftar pemilih”.
2.1.4.2. Pemilu
Pemilihan Umum adalah untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai penyalur aspirasi
politik rakyat serta anggota Dewan Perwakilan Daerah sebagai penyalur
aspirasi keanekaragaman daerah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 22E
ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2.2. Konsep Operasional.
Pemahaman pemilih  merupakan hal yang penting dalam sebuah
pemilihan umum, harus  adanya dasar pendidikan politik, untuk mengukur
partisipasi pemilih  dalam berdemokrasi dapat dilihat melalui indikator
sebagai berikut :
1.  Kegiatan sukarela dalam mengambil bagian pada proses pemilihan
Yaitu  Pemilih Pemula  ikut  serta dalam proses pelaksanaan demokrasi
dalam Pemilihan Umum di Kota JAKARTA SELATAN KELURAHAN MENTENG ATAS (TPS010) Tahun 2014 dengan sub indikator sebagai berikut :
a.  Pemilih  ikut serta dalam pemberian suara.
b.  Pemilih  mengenali salah satu bakal calon yang akan menjadi
anggota legislatif untuk DPR RI , DPD DKI JAKARTA, DPRD JAKARTA SELATAN
c.  Pemilih  mengikuti penjelasan-penjelasan yang dilaksanakan
oleh KPU Kota Jakarta selatan tentang tata cara pencoblosan pada
Pemilu 2014.
d.  Pemilih  menghadiri acara kampanye salah satu calon atau
kandidat calon yang akan menjadi anggota legislatif untuk DPR,DPD DKI Jakarta, serta DPRD Jakarta Selatan pada Pemilu 2014.











BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1 NAMA DAERAH
Kelurahan : Menteng Atas , Kecamatan Setiabudi ,Kota : Jakarta Selatan , Provinsi : Jakata, Daerah Pemilihan :Dapil 7.
3.2 Karakteristik Penduduk :
a.  Jenis Kelamin.
Karakteristik responden dilihat dari Data pemilih yaitu pemilih terdaftar dalam daftar pemilihan tetap (DPT) laki-laki terdiri dari 203 orang dan perempuan terdiri 203 orang sehingga jumlah DPT 406 orang . Sedangkan pemilihan terdaftar dalam daftar pemilihan tambahan  (DPTb) laki-laki terdiri 1 orang dan perempuan 0. Sedangkan pemilih khusus tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK terdiri dari laki-laki 2 orang dan perempuan terdiri 3 orang sehingga jumlahnya 5 orang. Dari hasil atau jumlah keselurahan adalah laki-laki 206 orang dan perempuan 216 orang , dan jumlahnya 422 orang.

b.  Pendidikan
Dilihat dari tingkat pendidikan responden dalam survei yang dilakukan
mencerminkan pendidikan responden SMA 70% Diploma tiga 15% ,Strata satu 15 %
c.  Umur Responden
Dalam survei yang dilakukan, karakteristik responden berdasarkan
umur yang berumur 17-19  tahun  sejumlah  30%  persen kemudian
responden yang berumur 19-25 tahun sejumlah 30% persen. Selanjutnya
umur 25 keatas 40%.
d.  Agama
Karakteristik responden berdasarkan agama responden yang
beragama Islam 90 persen, Protestan 5 persen, Katolik 5 persen,18indu 0 persen, kemudian Konghucu 0 persen dan Budha 0persen.




BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan secara langsung menunjukan bahwa partisipasi masyarakat terhadap pemilu legislatif kurang antusias terlihat dari data yang diamati bahwa dari daftar pemilihan tetap (DPT) hanya sebagian masyarakat yang hadir langsung ke TPS010 kelurahan Menteng Atas Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan dari jumlah DPT yang terdiri 203 orang laki-laki hanya sekitar 127 orang pria yang menggunakan hak pilihnya sedangkan dari pemilih perempuan dari 203 yang terdaftar pemilih tetap hanya 140 menggunakan hak pilihnya , terlihat dari data pemilih perempuan sedikit lebih banyak dari pemilih laki-laki.Total atau jumlah penggabungan antara pemilih laki-laki dan perempuan yang terdaftar dalam daftar pemilih tetep adalah 406 orang sedangkan penggunaan hak pemilih hanya 207 orang.
Dari data sangat jelas bahwa masyarakat kurang antusias untuk datang langsung ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya, ada beberapa faktor para pemilih enggan datang langsung ke TPS yaitu :
1. Pemilih enggan datang ke TPS karena tidak mengetahui siapa yang akan dipilih.
2.pemilih tidak senang dengan caleg dikarenakan banyak para caleg pada periode sebelumnya tidak  menenpati janji seakan pemilih menggangap semua caleg sama.
3. pemilih tidak mengetahui tata cara memilih terutama pemilih pemula.






4.2 SARAN
1. Peran dari sosialisasi dari pihak KPU , serta tokoh masyrakat seperti RT/RW harus lebih ditinggkatkan untuk meningkatkan peran masyarakat terhadap pemilu legislatif
2. Kesadaran dari masyarakat itu sendiri bahwa setiap warga masyarakat indonesia yang sudah memenuhi syarat berhak memberi hak pilihnya artinya peran apapun apabila dari diri sendiri tidak ada maka akan terlihat percuma.





DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
Jurnal-Bambang-IP-2013
data TPS 010 kelurahan menteng atas